~Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang~
Berehat sebentar mendengarkan Nasyid yang didendangkan oleh Sami Yusuf bertajuk:
Without You.....
Softly you called to me
Across the space between
Across eternity
Where love winds a path unseen
Out of the wilderness
You beckoned my every step
I stumbled sometimes and yet
I never once looked back
‘Cos I would see
The man I know I used to be
How I was lost before you reached for me
No I don’t know
Where I would go
What I would do
Without You
Without You
Without You
Like a heart between beats
I would feel nothing you see
If you took your love from me
I don’t know what more would life mean?
I’d use my final breath
To call out your name and let
That breath upon the breeze
Rise like a kiss to thee
So you might see
Just what your love has meant to me
And what the cost of losing you would be
No I don’t know
Where I would go
What I would do
Without You
Without You
Without You
‘Cos I would see
The man I know I used to be
How I was lost before you reached for me
No I don’t know
Where I would go
What I would do
Without You
Without You
Without You
Assalamualaikum wbt...
Tidak semua hiburan itu melalaikan....
Memetik tulisan Abu Basyer.... Berhibur Sebentar Supaya Hati Segar...
Berilah hak kepada hati untuk merasakan suasana istirehat dan gembira, supaya beroleh kesegaran dalam meneruskan usaha yang masih panjang.
Sayyidina Ali bin Abi Talib r.a. pernah berkata, "Sesungguhnya hati itu boleh bosan dan letih seperti badan. Oleh itu carilah segi-segi kebijaksanaan demi kepentingan hati." Katanya lagi, "Istirehatkanlah hatimu sekadarnya, sebab hati itu apabila telah bosan, boleh pula menjadi mati."
Oleh itu, tidak salah sekiranya seorang Muslim bergurau. bermain atau berhibur yang dapat melapangkan hati. Syaratnya tidak menguasai seluruh waktunya sepanjang pagi dan petang sehingga menganggu kewajipan harian.
Maka tepatlah pepatah mengatakan : "Campurkanlah perbicaraan itu dengan sedikit gurauan, seperti makanan yang dicampur dengan sedikit garam."
Hiburan yang dibolehkan dalam Islam termasuklah bentuk-bentuk permainan yang boleh menyegarkan badan seperti perlumbaan dan olaraga. Boleh juga meliputi kegiatan memanah, menembak, menunggang kuda dan 'mencari harta karun'.
Manakala hiburan dalam bentuk syair, nasyid, sajak dan nyanyian lagu-lagu petrotik yang boleh menenangkan hati dan mengenakkan telinga. Hal ini dibolehkan oleh Islam, selagi tidak dicampuri perkataan kotor, keji serta cabul yang mengarah kepada perbuatan dosa. Tidak salah pula kalau disertai dengan muzik yang tidak keterlaluan. Bahkan hiburan dalam bentuk ini disunatkan dalam situasi gembira seperti majlis perkahwinan, hari-hari perayaan Islam dan juga kelahiran bayi.
Sahabat,
Didalam sebuah hadis, Rasulullah s.a.w. ada dijelaskan dari Ibnu Abbas r.a. : "Aisyah pernah menghantar pengantin dari seorang kerabatnya kepada seorang Ansar, kemudian Rasulullah bertanya : "Apakah ada dikirim bersamanya orang yang akan menyanyi?"
Aisyah menjawab, "Tidak!." Kemudian Rasulullah berkata, "Sesungguhnya orang-orang Ansar gemar sekali kepada hiburan. Oleh itu alangkah baiknya kalau dikirim seorang yang menyanyikan- 'Kami datang, kami datang! Selamat datang kami, selamat datang kamu....!"
(Riwayat Ibnu Majah)
Berdasarkan hadis di atas, jelaslah soal hiburan menurut kacamata Islam. Kita layani fitrah hati untuk merasakan keringanan serta menyuburkan kesegaran. Bukannya tenggelam dalam kelekaan.
Barangsiapa berniat menghiburkan hati supaya kuat berbakti kepada Allah serta tangkas berbuat kebajikan maka dia akan dikira sebagai hamba yang taat kepada Allah. Manakala bagi hamba Allah yang berhibur dengan tidak berniat untuk berbakti kepada Allah, dia akan membuang masa dengan sia-sia. Tetapi bagi mereka yang berhibur hingga lupa kewajipannya kepada Allah, percampuran bebas lelaki dan wanita dan membuka jalan kepada dosa, maka dia dianggap fasik. Oleh itu kalian jauhilah bentuk-bentuk perbuatan seperti ini supaya terhindar dari kemurkaan Allah s.w.t.
Begitulah hak hati yang perlu kita penuhi agar ia tidak kecewa dan mati. Supaya nanti usaha-usaha yang mendatang akan lebih mantap dalam memburu kebahagiaan hakiki.
Sahabat yang dihormati,
Kalian sepatutnya hidup dengan hati yang sentiasa damai kerana pengaruh keimanan menimbulkan perasaan aman. Zaman bergilir dan masa berubah. Sesudah kecemasan datang keamanan, sesudah kelemahan timbul kekuatan. Sesudah kesulitan datang kelapangan, sesudah gelap terbitlah terang. Disinilah hakikat kebahagiaan yang kalian cari?
Marilah sama-sama kita berdo'a kepada Allah s.w.t.semoga diberinya kesihatan dan ketenangan jiwa sebenarnya dalam kita untuk melalui hari-hari yang mendatang.
"Ya Allah, limpahkanlah hati kami dengan belas kasih-Mu pada siang hari maupun pada saat pagi dan petang yang silih berganti. Tidak lengah dari hati kami, semasa tidur ataupun jaga; kecuali mengingati-Mu antara jiwa dan nafas kami. Tunjukkanlah kami pada jalan yang telah ditempuh oleh hamba-hamba-Mu yang soleh. Bimbinglah kami di dunia dan bahagiakanlah kami di akhirat. Cerahkanlah wajah kami pada saat orang-orang bermuka masam. Amin ya Rabbal Alamin."
No comments:
Post a Comment