~Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang~ Assalamualaikum w.b.t..
1. Penyakit dan Ubatnya
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya dalam hati terdapat sebuah robekan yang tidak mungkin dapat dijahit kecuali dengan mengadap penuh kepada Allah s.w.t. Di dalamnya juga ada sebuah keterasingan yang tak mampu diubati kecuali dengan menyendiri bersama Allah. Di dalam hati juga ada sebuah kesedihan yang tidak akan mampu diseka kecuali dengan kebahagiaan yang tumbuh kerana mengenal Allah dan ketelusan berinteraksi dengan-Nya. Di dalam hati juga terdapat sebuah kegelisahan yang tidak mampu ditenangkan kecuali dengan berhimpun kerana Allah dan pergi meninggalkan kegelisahan itu menuju Allah. Di dalam hati, juga terdapat gejolak api yang tidak mampu dipadamkan kecuali oleh keredhaan akan perintah, larangan, dan keputusan Allah, yang diiringi dengan ketabahan dan kesabaran sampai tiba saat perjumpaan dengan-Nya.”
Pernahkah kita merasakan makna– makna spiritual ini sebelumnya?
Di dalam hati ada robekan, keterasingan, kesedihan, kegelisahan, dan gejolak api… ada pelbagai penyakit yang ubatnya tiada lain hanyalah dengan “mengenal Allah”.
2. Pancaran Hati
Berikut ini beberapa nilai spiritual yang akan dijelaskan dengan mudah oleh Ibnul Qayyim rahimahullah. Ketahuilah, setiap kali hati kita mampu menangkap makna – makna ini dengan baik, setiap kali pula hati kita akan bersinar cerah, jiwa dan batin kita pula berseri bahagia.
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Ketika orang lain bergantung pada dunia, gantunglah dirimu hanya kepada Allah. Ketika orang lain merasa gembira dengan dunia, jadikanlah dirimu gembira kerana Allah. Ketika orang lain merasa bahagia dengan kekasih – kekasih mereka, jadilah dirimu merasa bahagia dengan Allah. Dan ketika orang lain pergi mengadap raja – raja dan para pembesar mereka untuk mengais harta dan mencintai mereka, jadikanlah dirimu betul – betul mencintai Allah.”
Sungguh, inilah kata – kata yang muncul dari dalam sanubari dan keluar meluncur dengan kuat. Saya rasa kita sekarang masih baik – baik saja, sebab kita telah bersiap menerima kata – kata ini, dan persiapan anda juga merupakan persiapan yang kuat. seluruh perasaan dan kepekaan berhimpun dan bergejolak membuat hati bahagia. Seluruh gejala ini membentuk sebuah kenyataan alami yang indah, yang bernama “kecerahan hati”.
3. Perindu Syurga
Ibnul Qayyim rahimahullah juga mengenengahkan sebuah trilogi sikap dengan begitu indah. Apabila kita membaca dan menyimpannya dengan baik di dalam hati, reaksi yang muncul akan begitu cepat tidak seperti yang kita sangkakan.
Beliau mengatakan, “Jangan pernah putus asa untuk teguh menunggu gerbang, meskipun engkau terusir. Jangan pernah berhenti untuk memohon ampunan meskipun engkau tertolak. Begitu gerbang telah terbuka, segeralah masuk selayaknya seorang tamu yang tak diundang. Kemudian, tadahlah tanganmu di gerbang dan segeralah berkata, ‘Tolonglah, saya adalah orang miskin. bersedekahlah untuk saya….!”
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya dalam hati terdapat sebuah robekan yang tidak mungkin dapat dijahit kecuali dengan mengadap penuh kepada Allah s.w.t. Di dalamnya juga ada sebuah keterasingan yang tak mampu diubati kecuali dengan menyendiri bersama Allah. Di dalam hati juga ada sebuah kesedihan yang tidak akan mampu diseka kecuali dengan kebahagiaan yang tumbuh kerana mengenal Allah dan ketelusan berinteraksi dengan-Nya. Di dalam hati juga terdapat sebuah kegelisahan yang tidak mampu ditenangkan kecuali dengan berhimpun kerana Allah dan pergi meninggalkan kegelisahan itu menuju Allah. Di dalam hati, juga terdapat gejolak api yang tidak mampu dipadamkan kecuali oleh keredhaan akan perintah, larangan, dan keputusan Allah, yang diiringi dengan ketabahan dan kesabaran sampai tiba saat perjumpaan dengan-Nya.”
Pernahkah kita merasakan makna– makna spiritual ini sebelumnya?
Di dalam hati ada robekan, keterasingan, kesedihan, kegelisahan, dan gejolak api… ada pelbagai penyakit yang ubatnya tiada lain hanyalah dengan “mengenal Allah”.
2. Pancaran Hati
Berikut ini beberapa nilai spiritual yang akan dijelaskan dengan mudah oleh Ibnul Qayyim rahimahullah. Ketahuilah, setiap kali hati kita mampu menangkap makna – makna ini dengan baik, setiap kali pula hati kita akan bersinar cerah, jiwa dan batin kita pula berseri bahagia.
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Ketika orang lain bergantung pada dunia, gantunglah dirimu hanya kepada Allah. Ketika orang lain merasa gembira dengan dunia, jadikanlah dirimu gembira kerana Allah. Ketika orang lain merasa bahagia dengan kekasih – kekasih mereka, jadilah dirimu merasa bahagia dengan Allah. Dan ketika orang lain pergi mengadap raja – raja dan para pembesar mereka untuk mengais harta dan mencintai mereka, jadikanlah dirimu betul – betul mencintai Allah.”
Sungguh, inilah kata – kata yang muncul dari dalam sanubari dan keluar meluncur dengan kuat. Saya rasa kita sekarang masih baik – baik saja, sebab kita telah bersiap menerima kata – kata ini, dan persiapan anda juga merupakan persiapan yang kuat. seluruh perasaan dan kepekaan berhimpun dan bergejolak membuat hati bahagia. Seluruh gejala ini membentuk sebuah kenyataan alami yang indah, yang bernama “kecerahan hati”.
3. Perindu Syurga
Ibnul Qayyim rahimahullah juga mengenengahkan sebuah trilogi sikap dengan begitu indah. Apabila kita membaca dan menyimpannya dengan baik di dalam hati, reaksi yang muncul akan begitu cepat tidak seperti yang kita sangkakan.
Beliau mengatakan, “Jangan pernah putus asa untuk teguh menunggu gerbang, meskipun engkau terusir. Jangan pernah berhenti untuk memohon ampunan meskipun engkau tertolak. Begitu gerbang telah terbuka, segeralah masuk selayaknya seorang tamu yang tak diundang. Kemudian, tadahlah tanganmu di gerbang dan segeralah berkata, ‘Tolonglah, saya adalah orang miskin. bersedekahlah untuk saya….!”
Bacalah kata – kata di atas sekali lagi, dan selamilah betul – betul maknanya. Ketahuilah, lautan ini amat dalam, dan mutiaranya terletak didasar yang paling dalam!
Jangan pernah putus asa untuk teguh menunggu gerbang, meskipun kita terusir! Kita ingin menangis ketika solat tetapi kita tidak boleh. Kita ingin meraih kekhusyukan, tetapi kita tidak tahu bagaimana caranya. Jangan pernah berhenti dan berpatah harapan.
Jangan pernah berhenti untuk memohon ampunan meskipun kita tertolak! Kita pernah membuat maksiat lalu kita bertaubat dan memohon ampunan, tetapi kemudian kita kembali melakukannya. Saat begitu, jangan pernah kita berhenti untuk memohon ampun.
Begitu gerbang telah terbuka, segeralah masuk selayaknya seorang tamu yang tak diundang! Ada pengajian di masjid sana, pergilah bersama para jemaah, teruslah bersama orang – orang yang rajin membaca dan merenungi Al – Quran. Apakah kita pernah merasakan manisnya nilai – nilai ini sebelumnya? Sungguh, kata – kata ini di dalam hati berubah menjadi nyawa, sehingga hati pun menjadi hidup.
Demi Allah, katakan dengan jujur, bilakah kali terakhir kita merasa khusyu’ mengadap Allah? Bilakah terakhir kali kita bersujud memohon kepada Allah agar kemanisan rasa khusyu’ ini tidak pernah akan berakhir?
Jangan pernah putus asa untuk teguh menunggu gerbang, meskipun kita terusir! Kita ingin menangis ketika solat tetapi kita tidak boleh. Kita ingin meraih kekhusyukan, tetapi kita tidak tahu bagaimana caranya. Jangan pernah berhenti dan berpatah harapan.
Jangan pernah berhenti untuk memohon ampunan meskipun kita tertolak! Kita pernah membuat maksiat lalu kita bertaubat dan memohon ampunan, tetapi kemudian kita kembali melakukannya. Saat begitu, jangan pernah kita berhenti untuk memohon ampun.
Begitu gerbang telah terbuka, segeralah masuk selayaknya seorang tamu yang tak diundang! Ada pengajian di masjid sana, pergilah bersama para jemaah, teruslah bersama orang – orang yang rajin membaca dan merenungi Al – Quran. Apakah kita pernah merasakan manisnya nilai – nilai ini sebelumnya? Sungguh, kata – kata ini di dalam hati berubah menjadi nyawa, sehingga hati pun menjadi hidup.
Demi Allah, katakan dengan jujur, bilakah kali terakhir kita merasa khusyu’ mengadap Allah? Bilakah terakhir kali kita bersujud memohon kepada Allah agar kemanisan rasa khusyu’ ini tidak pernah akan berakhir?
Siapkan diri kita untuk meraih nilai – nilai ini.Tempatkan dan hormatilah kekhusyu’kan sebagaimana semestinya. Sebab hal seperti ini tidaklah mustahil bagi seorang “perindu syurga”.
(dipetik daripada Ibadah Sepenuh Hati;Amru Khalid, dalam bab Solat)
(dipetik daripada Ibadah Sepenuh Hati;Amru Khalid, dalam bab Solat)
Semoga mendapat manfaat.
No comments:
Post a Comment